Selasa, 08 April 2014

true story

hari ini unik, 
ketika saya tengah menunggu seseorang, ada seorang pria yang menawarkan saya tempat duduk dan mengajak saya bicara. dia banyak bertanya tentang saya, pasangan saya dan kuliah saya, bahkan dia sempat meledek saya karna belum lulus kuliah juga di tahun keempat saya ini. 

saya tidak terbiasa berbicara dengan orang asing, jadi saya tidak terlalu respect dengan dia, sampai tiba-tiba dia bercerita soal kehidupan pribadinya. "anak saya kuliah di UNPAD fakultas ilmu pertanian dan kemudian lulus kuliah dalam waktu 3,5 tahun, dia anggota BEM, punya banyak relasi di kampusnya, dari mulai anak kedokteran sampai anak hukum. dia masuk kuliah 2007 dan wisuda pada februari 2011. sekarang dia kerja di salah satu bank syariah di daerah Ciamis. Dia pulang 2 minggu sekali ke rumah, senang liat dia sudah diangkat jadi karyawan tetap di bank itu, meskipun kuliah dia ga nyambung sama pekerjaan dia sekarang. kalo ingat dulu, dia sempat menganggur karena ibunya sakit. ya, istri saya sakit sampai meninggal dunia (dia berkaca-kaca saat membicarakan istrinya)."
saya pun mulai memberi simpati pada beliau, saya berkata lirih "innalillahi wa inna illaihi rojiuun". kemudian dia melanjutkan ceritanya. "saya ga nyangka saat itu dia bisa meninggalkan kami, anak saya menganggur untuk merawat istri saya, dan ketika istri saya meninggalkan kami untuk selamanya, saya sampai-sampai sakit juga dan tubuh saya menjadi kurus karna memikirkannya. sedih sekali rasanya. sekarang saya hidup berdua dengan adiknya, dia masih sekolah kelas 1 SMK, kakanya minta dia harus kuliah meskipun sudah sekolah di SMK. ah iya bentar lagi dia pasti minta jemput"
dan tak lama kemudian dia pamit pergi.

lalu pria paruh baya yang lain menghampiri saya, pria yang sejak tadi memberi isyarat bahwa saya sedang berbicara dengan orang gila, dia sempat menaruh telunjuknya yang dimiringkan di depan dahinya dengan ekspresi wajah khawatir saat saya mengobrol dengan pria tadi. dia berkata was-was pada saya "neng, sedang menunggu dijemput kah? tadi saya kasih isyarat sama neng karna dia orang yang sedikit ga waras gara-gara ditinggal istrinya, saya takut dia ngamuk-ngamuk sama neng, makanya saya minta neng hati-hati". saya hanya menimbali dengan kata "oh iya pak", dan kemudian pria itu pergi lagi.

sebenarnya saya shock, ternyata cinta bisa merubah akal sehat seseorang, ternyata cinta bisa membuat seseorang merasakan kehilangan yang teramat dalam, ternyata cinta bisa mengubah hidup seseorang jadi hancur, ternyata cinta itu mengerikan, ternyata cinta punya kekuatan yang lebih besar dari yang saya bayangkan.

saya tersenyum lirih dalam lamunan saya, aneh saya tidak merasa risih saat pria gila itu kembali lagi, saya memang takut dia ngamuk, tapi di lain sisi saya lebih merasa simpati dan kasihan pada pria itu. saya berkata dalam hati saya "ditinggalkan karna dia tidak punya pilihan lain, karna sudah takdirnya, bapak bisa sampai gila begini, bagaimana jika bapak ditinggalkan karna dia yang memilih pergi dan menciptakan jalan ceritanya sendiri, rasanya lebih sakit pak". saya tersenyum getir, kemudian berjalan pergi.

0 comments:

Posting Komentar

 

Catatan Empat Musim Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template